SELAMAT DATANG DI 6LASKAR PELANGI | Kumpulan tips dan trick | free Full Crack Software download - Tinggalkan Jejak Anda pada Kotak Komentar kami- Terima Kasih atas kunjungan Anda

Tuesday, October 2, 2012

Renungan ........

http://images.darnia.multiply.com/image/gBf7n34sFqX3yFuBMWAGjw/photos/1M/300x300/442/Fday-17-apple-tree.jpg?et=VRDp4%2CZQvpUppkFbebaiYg&nmid=0

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak Perempuan yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak Perempuan itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak Perempuan  itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak Perempuan  itu.”Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”

Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak Perempuan tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak Perempuan  itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya waktu,” jawab anak Perempuan itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah.

Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata pohon apel. Kemudian anak Perempuan  itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak Perempuan itu senang, tapi anak Perempuan itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak Perempuan  itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita  menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata pohon apel.”Aku sedih,” kata anak Perempuan itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?”

“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.”

Kemudian, anak Perempuan itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak Perempuan itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu,” jawab anak Perempuan itu.

“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak Perempuan itu.”Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak Perempuan. “Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.” Anak Perempuan itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

NOTE :

Pohon apel itu adalah orang tua kita.

Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Hidup Terasa Indah Bila Saling Berbagi

6Laskar Pelangi Sobat sedang membaca artikel tentang Renungan ........ . Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya, TERIMA KASIH Karena sudah bersedia Memberikan Komentar untuk Blog ini... !!!

:: Effendi Dalimunthe ! ::



Baca Juga Artikel Terkait Lainnya

6 komentar :

  1. Sebuah kisah yang patut menjadi renungan dan mesti bisa di implementasikan dalam menjalani kita punya kehidupan. Iya memang betul, orang tua kita akan memberikan apapun yang dia punya dan bahkan apapun yang tidak kita punya, seperti pohon apel tersebut...
    Nice pencerahan mas... salam ^^
    *maaf, ada sedikit koreksi "Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak Perempuan tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih." --ceritanya kan anak perempuan ya mas ? :))


    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe....kesalahan pada Kode Etik....thank's atas kunjungannya

      Delete
  2. Renungan yang patut direnungkan...
    Jadi ingat ke dua-orang tua yang sudah tiada... :))

    ReplyDelete
  3. iya aku jadi paham ini , makasih .

    ReplyDelete

MOHON DI BACA
Semoga anda adalah pembaca yang baik hati jika berkenan tinggalkanlah komentar untuk saya

1. Gunakan pilih nama/url pada pemilihan nama jika anda tidak memiliki blog
2. Sebisa mungkin jangan menggunakan id anonim atau id falsu
3. Mohon komentar tidak mengandung sara,spam dan kata-kata yang tidak pantas di ucapkan
4. Jika komentar tidak pantas di tampilkan admin akan menghapus komentar yang sudah ada.
5. Komentar anda merupakan motipasi bagi kelangsungan blog ini.

 
free counters
Future Google PR for 6laskar-pelangi.blogspot.com - 3.11 Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits!
[Valid RSS]   Diposkan oleh Admin 6Laskar Pelangi.